Sering buang air kecil saat hamil muda merujuk pada beberapa sebab tertentu. Hal itu bergantung pada kondisi ibu dan juga usia kehamilan. Kondisi ini termasuk kondisi yang cukup umum dialami.
Sering buang air kecil saat hamil muda apakah berbahaya? Kamu bisa mengetahui jawabannya dengan menyimak artikel berikut ini ya. Informasi berikut bisa membantumu mengenali apa penyebab sering buang air kecil saat hamil muda yang kamu alami.
Mengapa ibu sering buang air kecil saat hamil muda?
Frekuensi seberapa sering buang air kecil saat hamil muda atau tidak tergantung oleh usia kehamilan. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab pastinya bisa dievaluasi berdasarkan fase penyebab buang air kecil berikut ini:
1. Kondisi trimester pertama
Trimester pertama menjadi masa yang paling umum ibu mengalami sering buang air kecil saat hamil muda. Sebab pada trimester ini, tubuh ibu mengalami masa perubahan perubahan awal.
Buang air kecil menjadi lebih sering karena perubahan hormon yang menyebabkan aliran darah dan cairan tubuh ibu meningkat. Perkembangan dalam rahim pada trimester pertama juga membuat ginjal bekerja lebih keras mengeluarkan limbah dalam tubuh sebab rahim akan mulai menekan kandung kemih.
Jadi, jangan heran kenapa sering buang air kecil saat hamil muda. Khususnya pada 2 minggu setelah terjadinya pembuahan atau pada saat kamu menyadari telah terlambat haid. Sebagian ahli justru menyebut bahwa mual di pagi hari, payudara terasa kencang, dan sering buang air kecil dianggap sebagai tanda kehamilan.
2. Kondisi pada trimester kedua
Jika usia kandungan memasuki trimester kedua, kamu bisa mengevaluasi frekuensi sering buang air kecil saat hamil muda. Pada masa ini tubuh akan mulai beradaptasi dengan perubahan hormon maupun kerja organ.
Rahim akan mulai tumbuh dan naik ke rongga perut. Hal itu dapat meringankan tekanan pada kandung kemih. Jadi, pada masa ini buang air kecil akan semakin jarang, tidak sesering trimester pertama.
Jika kamu terlalu sering buang air kecil di masa ini kamu bisa mengecek apakah kamu minum terlalu banyak air atau tidak. Beberapa masalah seperti sembelit, stres, dan konsumsi kafein juga bisa memengaruhi frekuensi buang air kecil.
3. Kondisi trimester ketiga
Pada masa ini umumnya tidak lagi terjadi kondisi seperti sering buang air kecil saat hamil muda. Namun, pada masa ini kamu mungkin merasa sering mendapat dorongan untuk buang air. Hal ini biasanya dipicu oleh pergerakan bayi yang sedang tumbuh besar dan menekan kandung kemih.
Pada fase ini sangat normal jika kamu merasa ingin selalu ke kamar mandi tetapi tidak berhasil buang air kecil. Ini terjaid karena gerakan bayi di dalam perut yang mendorong keinginan buang air.
Pada masa pascapersalinan tekanan pada kandung kemih akan semakin berkurang. Rasa ingin buang air kecil pun menjadi jarang. Tubuh ibu akan tetap menyesuaikan perubahan selama kurang lebih 12 minggu untuk memberi waktu sistem kemih berjalan kembali normal seperti sebelum hamil.
Hal yang perlu kamu ingat adalah sering buang air kecil saat hamil muda tidaklah berbahaya. Hal itu justru sangat normal. Meski demikian kamu tetap perlu menjaga kesehatan dan asupan nutrisi. Khususnya konsumsi bahan makanan yang kaya akan cairan tubuh.
Hindari masalah sembelit, minum kafein, dan stres. Perbanyak istirahat dan kenali apakah kamu memiliki keluhan lain saat buang air kecil. Jika frekuensi buang air kecil mengganggu dan merasakan gejala lain seperti sakit di area kandung kemih, periksakan dan berkonsultasilah tentang kemungkinan infeksi kandung kemih.
Sumber:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/frequent-urination-during-pregnancy
https://www.healthline.com/health/pregnancy/urinary-frequency-thirst#athome-treatment