Ambeien memang sering dialami oleh wanita saat hamil. Meski pada umumnya akan membaik setelah melahirkan, tapi obat ambeien untuk ibu hamil tetap saja diperlukan untuk mengurangi nyeri dan gatal yang muncul.
Biasanya, Ambeien muncul saat masa kehamilan dan hilang setelah melahirkan. Walaupun begitu, rasa gatal dan nyeri sering timbul, bahkan kondisi ini seringkali mengganggu aktivitas terlebih lagi saat buang air besar. Oleh karena itu, untuk meringankan ambeien, terdapat beberapa cara yang dapat ibu hamil terapkan.
Macam-macam Obat Ambeien untuk Ibu Hamil
Ambeien atau wasir merupakan varises (pembesaran atau pembengkakan) yang ada di dalam pembuluh darah, sekitar anus, atau rektum bawah. Penyakit ini seringkali muncul saat trimester ketiga, di mana rahim sudah membesar dan terasa menyakitkan.
Agar mengatasi hal tersebut, maka tidak jarang ibu hamil menggunakan obat ambeien yang dinilai aman digunakan selama kehamilan. Biasanya, Dokter akan memberikan resep salep pereda nyeri, obat, maupun melakukan operasi ringan bila memang dibutuhkan.
Namun, ada beberapa obat ambeien untuk ibu hamil atau perawatan medis yang bisa kamu coba untuk mengatasinya, yaitu:
- Pencahar atau suppositoria, merupakan salah satu obat ambeien untuk ibu hamil yang aman. Obat ini biasanya akan dimasukkan ke dalam anus untuk meredakan atau mengobati masalah buang air besar seperti sembelit.
- Hydrocortisone and pramoxine, dapat mengurangi peradangan, rasa sakit, serta gatal yang disebabkan oleh wasir. Namun, obat jenis oles ini tidak aman untuk kehamilan karena dijual bebas.
- Hidrosmin, umumnya dapat meredakan dan mengurangi gejala wasir. Namun, sayangnya, hidrosmin masih tergolong sebagai obat keras yang bisa membahayakan ibu hamil.
- Ligasi karet gelang, biasanya akan ditempatkan di sekitar pangkal wasir untuk mencegah terjadinya wasir yang berulang di lokasi sama. Ligasi karet gelang bisa menghentikan aliran darah ke darah ambeien sampai ambeien jatuh terlepas. Perawatan ini memang memerlukan waktu sekitar 10 sampai 12 hari.
- Skleroterapi, akan disuntikkan langsung ke ambeien sehingga ambeien terlihat menyusut. Perawatan yang menggunakan larutan kimia ini tidak sepenuhnya bisa menghilangkan wasir, bahkan wasir bisa muncul kembali setelah melakukan skleroterapi.
- Hemoroidektomi, sebagai bentuk pembedahan wasir dianjurkan untuk wasir yang parah seperti wasir prolaps atau multipel. Pembedahan ini mempunyai risiko termasuk kerusakan otot anus, anestesi, rasa sakit, dan waktu pemulihan yang cukup lama.
- Stapled Hemorrhoidopexy, biasanya akan ditempatkan pada jaringan wasir ke dalam anus dan menahannya dengan menggunakan stapler bedah.
Jenis-jenis Ambeien pada Ibu Hamil
Terdapat dua penyebab utama ibu hamil mengalami ambeien, seperti peningkatan tekanan pada rektum dan perineum serta masalah konstipasi atau sembelit. Biasanya, selama kehamilan seseorang lebih rentan mengalami masalah konstipasi.
Ambeien yang dialami oleh ibu hamil terbagi atas dua jenis yakni ambeien internal dan eksternal. Berikut ini penjelasan dari kedua jenis ambeien tersebut, yaitu:
- Ambeien Internal
Pada umumnya, Ambeien internal terjadi di dalam rektum atau tubuh. Diagnosis ambeien ini jauh lebih sulit dilakukan, karena posisinya tersembunyi di rektum.
Sementara itu, Ibu hamil yang mengalami Ambeien internal bisa mengalami prolaps, dimana wasir meluas ke luar lubang anus. Walaupun biasanya tidak memberikan efek rasa sakit, namun ambeien internal bisa menyebabkan pendarahan. Apalagi, ketika prolaps terjadi maka ambeien terasa sangat menyakitkan.
- Ambeien Eksternal
Ambeien eksternal kebalikan dari Ambeien internal, karena terjadi diluar tubuh atau terletak dekat anus. Pada saat ambeien eksternal terjadi maka akan ditutupi oleh kulit yang bisa meradang.
Apabila terjadi pembekuan darah atau pembengkakan, maka wasir eksternal dapat berubah menjadi trombosis yang terasa menyakitkan. Apalagi ketika daerah wasir membentuk gumpalan darah, maka rasa sakit yang muncul lebih buruk terutama dalam 48 jam pertama.
Jika kamu ingin menggunakan obat ambeien untuk ibu hamil secara aman, maka lakukanlah pemeriksaan terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan atau dokter untuk mendapatkan saran terbaik.